Benda-benda terbuat dari kulit binatang
mungkin sudah biasa. Tapi jika terbuat dari kulit manusia siapa pun bergidik
ngeri dibuatnya. Sekitar abad ke-15 hingga ke-19 praktik membuat benda dari
kulit manusia masih berlangsung.
Dilansir dari listverse.com, setidaknya
ada lima benda terbuat dari kulit manusia. Ada yang memang mendonorkan
kulitnya, ada pula milik para penjahat. Seperti apa benda-benda dari kulit
manusia itu? Berikut ulasannya.
1. Drum Jan Ziska
Pada abad ke-15 seorang panglima militer kelompok Kristen Hussite bernama
Jan Ziska asal Checnya memimpin pasukan Protestan melawan hegemoni gereja
Katolik. Dia menunjuk pasukannya maju dalam perang suci untuk menghabisi
pasukan para kaisar dari Austria dan Moravia. Dia juga berperan dalam perang
sipil meski harus kehilangan matanya.
Saat dia terbaring sekarat Ziska menyuruh pasukannya agar menguliti dia dan
kulitnya dipergunakan untuk membuat drum perang yang suaranya bakal menakutkan
lawan serta membangkitkan semangat pasukan. Drum ini dinamai sesuai nama sang
panglima, Jan Ziska.
2. Mantel
Santo Just Rose
Pada
abad ke-18 Prancis terpecah menjadi dua sebab revolusi dan memunculkan nama
Santo Just Rose sebagai tokoh politik, komandan militer, dan teman dekat dari
Maximilien de Roberspierre, salah satu figur revolusi Negeri Anggur itu. Dia
dikenal kejam dan suka memenggal kepala beberapa orang ditudingnya sebagai
pengkhianat.
Dalan sebuah
cerita Santo Just Rose jatuh cinta pada seorang perempuan muda dan cantik. Dia
sangat tergila-gila. Namun pemujaan berlebihan ini justru membuatnya tidak
waras. Wanita itu disekap lalu dibunuh serta dikuliti. Santo Just Rose membuat
mantel panjang dari kulit tersebut yang dia gunakan sehari-hari.
3. Sampul
buku Walton
Sebuah
buku dengan sampul kulit manusia asli menjadi salah satu koleksi perpustakaan
Boston Athenaeum, Amerika Serikat. Buku itu berjudul 'This book is bound in
Waltons skin' atau buku ini terbuat dari kulit Walton.
Walton yang
dimaksud adalah James Allen atau dikenal dengan nama George Walton, seorang
pengelana hidup di abad ke-19 yang tewas sebab penyakit tuberkolosis (TBC).
Sebelum meninggal Walton meminta agar dia dikuliti dan kulit itu dijadikan
sampul buku biografinya. Buku itu dipersembahkan untuk sahabatnya bernama John
Fenno, seorang korban perampokan yang gagah berani menolong dia dari tembakan
para perampok.
4. Tempat
kartu nama Burke
Pada
abad ke-19 William Burke dan kawannya William Hare membunuh sekitar 17 orang di
Kota Edinburgh, Skotlandia. Mayat korban dijualnya ke dokter untuk praktik
bedah.
Sebab
kelakuannya ini Burke dihukum gantung. Mayatnya tidak begitu saja dikubur.
Tulang belulangnya berada di Museum Anatomi Universitas Edinburgh, dan kulit
tubuhnya dibuat berbagai macam benda seperti pembatas buku, dan tempat kartu
nama. Kedua benda itu kini dipamerkan di sentra informasi polisi Edinburgh.
5. Dompet
leBlanc
Di
Kota Morristown, Negara Bagian New Jersey, Amerika Serikat pada 1833, seorang
imigran asal Prancis bernama Antoine LeBlanc membunuh tiga orang. Dia juga
merampok barang-barang berharga mereka. Namun LeBlanc akhirnya tertangkap dan
dieksekusi.
Menurut sebuah
laporan, LeBlanc dikuliti dan kulitnya dipergunakan untuk membuat dompet.
Beberapa diantaranya bahkan ada tanda tangan kepala keamanan bernama Ludlow
yang menangkap LeBlanc.
Tags
Unik