Nenek Sari dan Sapi Ajaib

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi sawah menghijau dan pegunungan yang tenang, hiduplah seorang nenek bernama Sari. Rambutnya telah memutih, tubuhnya mungil, tapi semangatnya menyala seperti matahari pagi. Ia hidup seorang diri di rumah kayu sederhana peninggalan suaminya.

Setiap pagi, sebelum matahari sepenuhnya bangun, Nenek Sari sudah berada di kandang. Di sana, ia berbicara lembut kepada dua ekor sapinya, Si Putih dan Si Belang. Dengan penuh kasih, ia memberi mereka makan rumput segar dan jerami yang sudah ia kumpulkan sejak subuh. Ia menyikat tubuh mereka, memastikan kulitnya bersih dari kotoran, dan selalu mengecek apakah mereka sehat.

nenek sari dan sapi ajaib

Ketika waktunya tiba, Nenek Sari duduk di bangku kecilnya, membawa ember tua dari seng, lalu mulai memerah susu dengan sabar. Setiap tetes yang jatuh ke ember, adalah hasil dari cinta dan ketekunannya.

Setelah semua selesai, ia menuangkan susu ke dalam botol-botol kaca bersih, lalu memasukkannya ke dalam keranjang besar di sepeda tuanya. Dengan topi lebar dan kain yang menutupi bahunya dari panas, ia mengayuh pelan menuju pasar desa.

Di pasar, semua orang mengenal dan menyukai Nenek Sari. Susunya terkenal paling segar dan paling murni. Bahkan, beberapa keluarga dari kota mulai datang jauh-jauh hanya untuk membeli susu darinya.

Nenek Sari dan Sapi Ajaib

Lama-kelamaan, permintaan semakin tinggi. Nenek Sari pun menggunakan uang yang ia kumpulkan untuk membeli lebih banyak sapi dan memperbesar kandangnya. Ia merekrut tetangga-tetangga muda yang menganggur untuk membantu, dan mengajarkan mereka cara merawat sapi dengan penuh cinta, seperti yang selalu ia lakukan.

Dalam waktu beberapa tahun, Nenek Sari memiliki peternakan susu kecil yang sukses. Ia membangun pabrik kecil untuk pengolahan susu, membuat keju, yoghurt, dan mentega sendiri. Produknya dipasarkan hingga ke kota besar, dengan label: "Susu Nenek Sari – Cinta dari Desa".

Kini, rumah kayu tuanya telah berubah menjadi rumah besar yang nyaman, tapi Nenek Sari tetap bangun pagi, memberi makan sapinya, dan berbicara kepada mereka seolah-olah mereka keluarga.

Nenek Sari dan Sapi Ajaib

Meski telah menjadi orang kaya, ia tetap rendah hati. Ia membangun sekolah kecil di desanya, memperbaiki jalan, dan membantu banyak warga desa untuk memulai usaha sendiri.

Dan setiap kali ada yang bertanya apa rahasianya, Nenek Sari hanya tersenyum dan berkata,
"Rawat apa yang kau punya dengan cinta, maka hidup akan merawatmu kembali."

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Nenek Sari dan Sapi Ajaib"

Post a Comment