Sulit makan adalah masalah yang sering terjadi pada anak. Penyebabnya bisa berbagai macam, seperti variasi makanan yang kurang dan membuat anak bosan, masa peralihan dari makanan lunak ke padat dan kurangnya mikronutrien yaitu vitamin B1 dan lysine.
Untuk masalah kurangnya variasi makanan, Anda harus pintar-pintar membuat menu baru dengan tampilan menarik. Rasa bosan anak terhadap makanan juga bisa diatasi dengan pengaturan menu makanan variatif.
Bagi anak masih dalam masa transisi dari makanan lunak ke padat, Anda bisa mengombinasikan menu makanan yang teksturnya lunak dan padat. Misalnya, Anda memberikan bubur, dengan sayur bayam dan ikan. Bubur dan bayam bisa dilunakkan. Tetapi, untuk ikan sebaiknya jangan dihancurkan, dan tetap pertahankan tekturnya. Dengan begitu buah hati belajar untuk mengonsumsi makanan padat.
Untuk masalah kekurangan lysine yang menyebabkan anak susah makan, dampaknya ternyata terkait pada kurangnya hormon pertumbuhan. Hormon pertumbuhan inilah yang mengatur nafsu makan anak guna menunjang pertumbuhan.
"Lysine adalah asam amino penting yang didapat dari makanan berprotein dan tidak dapat dibuat tubuh. Lysine banyak terdapat sayuran hijau dan kacang-kacangan. Jika anak kekurangan lysine, hormon pertumbuhannnya tidak berproduksi secara makasimal. Akibatnya bisa jadi pikirannya mudah cemas dan nafsu makannya berkurang," kata dr. Soeklola di Jakarta, 20 Mei 2010.
Untuk mengatasi kekurangan lysine pada anak, Anda bisa memberikannya asupan nutrisi dari daging, keju, ikan, kacang, telur, atau kedelai, yang merupakan sumber lysine alami. Tetapi, jika buah hati sulit sekali makan, Anda bisa memperikannya suplemen lysine yang biasanya berbentuk cair. Dengan asupan lysine yang cukup nafsu makan anak bisa meningkat, dan pertumbuhannya berjalan baik
Tags
Kesehatan