Sekitar 2 minggu setelah bayi lahir, tali pusar akan mengering, berubah warna dari putih kebiruan menjadi hitam, kemudian lepas. Pada masa ini, perlu diwaspadai terjadinya pusar bayi berdarah.
Tali pusar adalah sarana yang menghubungkan bayi ke plasenta. Setelah dipotong, tali pusar ini meninggalkan lubang pusar pada perut bayi. Tali pusar ini akan lepas dengan sendirinya dalam waktu 10–14 hari setelah bayi lahir. Namun, pusar bayi berdarah umum ditemui setelah tali pusar puput. Meski jarang terjadi, tapi, bisa terjadi di mana kondisi pusar bayi berdarah karena infeksi.
Agar Pusar Bayi Tidak Berdarah
Perawatan yang tepat dapat membuat pusar tetap kering dan bersih. Begini cara yang dapat dilakukan untuk mencegah pusar bayi berdarah.
- Biarkan tali pusar puput dengan sendirinya dan jangan ditarik. Jaga agar area sekitar pusar tetap bersih. Jika pusar kotor, bersihkan dengan air bersih, tapi bukan dengan alkohol. Walau alkohol dapat berperan sebagai disinfektan yang membersihkan area sekitar pusar, tapi ada pendapat yang menyebut bahwa alkohol justru dapat mengiritasi kulit dan bahkan menunda penyembuhan. Keringkan dengan dikipasi atau usap dengan kain bersih.
- Saat memakaikan popok, pastikan bagian depan popok tidak menutupi tali pusar.
- Kenakan pakaian bayi yang longgar untuk meningkatkan sirkulasi udara.
- Ganti popok bayi sesering mungkin untuk mencegah air seni atau kotoran bayi mengenai tali pusar.
- Dianjurkan untuk menunda memandikan bayi dalam bak mandi hingga tali pusarnya lepas.
Di sisi lain, pusar bayi berdarah dapat berasal dari gesekan popok ke tali pusar.
Pusar bayi berdarah juga dapat terjadi karena tali pusar terlalu cepat ditarik. Darah ini terkadang dapat bercampur dengan cairan lendir. Kondisi ini biasanya hanya menyebabkan darah menetes dalam jumlah sedikit dan sembuh dalam waktu cepat.
Untuk menangani pusar bayi berdarah, bersihkan area di sekitar pusar dan sedikit tekan pusar secara perlahan untuk menghentikan perdarahan. Selain itu, pastikan popok Si Kecil tidak menggosok tali pusarnya agar tidak terjadi perdarahan kembali.
Infeksi pada Pusar Berdarah
Namun, segera periksakan ke dokter jika pusar bayi berdarah menjadi infeksi. Kondisi ini perlu segera ditangani agar infeksi tidak menyebar. Infeksi ditandai dengan gejala berikut:
- Kulit pusar menjadi merah dan bengkak.
- Area pusar terasa lebih hangat dibanding kulit perut di sekitarnya.
- Bayi tampak kesakitan tiap perutnya disentuh.
- Keluarnya cairan keruh seperti nanah yang terkadang berbau dari pusar.
- Demam.
Perlu diketahui bahwa tidak perlu khawatir, karena putusnya tali pusar tidak membuat bayi merasakan sakit. Hal ini terjadi karena tali pusar tidak memiliki saraf akhir. Tetapi perlu waspada, karena infeksi pusar bayi berdarah dapat menyebabkan omphalitis, yaitu infeksi tali pusar yang membahayakan nyawa. Oleh sebab itu, jika pusar bayi berdarah tidak segera reda, segera periksakan bayi ke dokter.
Sumber : www.alodokter.com
Tags
Kesehatan