Usai sudah Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla mengucapkan sumpah presiden dan wakil presiden di hadapan sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang digelar di Gedung MPR, Senin (20/10).
"Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan Undang-Undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya," kata Jokowi sekitar pukul 10.30 WIB.
Sumpah Presiden tersebut menandai peresmian Jokowi menjabat sebagai Presiden ke-7 Indonesia setelah Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarno Putri dan Susilo Bambang Yudhoyono.
Usai pengucapan sumpah Presiden dan Wakil Presiden serta dikuti penandatanganan oleh Jokowi dan Jusuf Kalla, Jokowi dan SBY bertukar tempat duduk. begitu pula Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Boediono.
Pelantikan Jokowi-JK merupakan agenda tunggal dalam rapat paripurna MPR yang dipimpin ketua MPR Zulkifli Hasan tersebut.
Acara pelantikan dimulai pukul 10.00 WIB dan dihadiri 672 dari 682 anggota MPR.
Dalam kesempatan tersebut juga dihari oleh para mantan Presiden diantaranya BJ Habibie, Megawati Soekarno Putri. Sementara mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Alm) diwakili istrinya Shinta Nuriyah.
Tampak pula sejumlah mantan Wakil Presiden diantaranya Try Sutrisno dan Hamzah Haz.
Pada kesempatan itu pula Jokowi dalam pidato kenegaraannya sempat mengucapkan "Jalesveva Jayamahe" kalau diartikan yaitu, "Kita kembalikan kejayaan kita sebagai negara maritim. Jalesveva Jayamahe, di lautlah kita jaya," kata Presiden Joko Widodo.
Apa arti Jalesveva Jayamahe? Itu merupakan motto atau seruan TNI Angkatan Laut Indonesia. "Jalesveva Jayamahe" yang seringkali diterjemahkan dengan kalimat: "Di Lautan Kita Jaya".
Sebenarnya ungkapan ini berasal dari Bahasa Sanskerta; "Jales.eva Jayamahe". Jales.veva terdiri dari dua bagian: jales.u dan eva. Jales.u berasal dari kata dasar jala (maskulinum) yang berarti air dan jales.u adalah bentuk pluralis, lokativus dan secara harafiah bisa diterjemahkan sebagai: "di air-air".
Eva adalah sebuah partikel emfatik dan bisa diterjemahkan dengan kata "-lah". Jayamahe, berasal dari kata kerja (verbum), ji, yang dikonjugasi menurut waktu presens, persona ketiga pluaralis dalam modus indikatif dan secara harafiah bisa diterjemahkan sebagai: "kita berjaya".
Jadi kalimat ini secara harafiah artinya adalah "Di air-airlah kita berjaya!" (Dari berbagai sumber)
Tags
Berita