Pisang merupakan tanaman iklim tropis panas dan lembap, terutama di dataran rendah. Di daerah dengan hujan merata sepanjang tahun, produksi pisang dapat berlangsung tanpa mengenal musim. Indonesia, Kepulauan Pasifik, negara-negara Amerika Tengah, dan Brasil dikenal sebagai negara utama pengekspor pisang. Masyarakat di negara-negara Afrika dan Amerika Latin dikenal sangat tinggi mengonsumsi pisang setiap tahunnya.
Pisang begitu mudah didapat. Mengapa kita tidak sering menyantapnya, lebih-lebih setelah mengetahui khasiatnya ?
- Anemia. Anemia secara umum berarti anemia zat gizi besi. “Kurang darah” merupakan istilah orang awam untuk menyebutkan kondisi akibat rendahnya kadar hemoglobin (Hb) darah ini. Gejalanya : wajah pucat, lemah-letih-lesu-lelah, mudah pingsan. Zat besi merupakan bahan penting pembentuk hemoglobin. Kadar Hb normal laki-laki 14-18 g/dl, dan wanita 12-14 g/dl. Pisang merupakan buah paling berlimpah zat besi yang sekaligus juga mudah diserap tubuh, sehingga direkomendasikan untuk mengatasi anemia. Kandungan zat besinya mampu merangsang produksi hemoglobin darah.
- Daya Ingat. Penelitian dilakukan terhadap 200 murid di Inggris yang tengah melakukan ujian. Mereka diberi pisang di pagi hari, ketika istirahat, dan di siang hari. Hasilnya, anak-anak yang ikut dalam penelitian ini lebih mudah menyelesaikan soal-soal ujian dibandingkan murid-murid lain. Buah kaya kalium ini memacu kemampuan daya ingat.
- Depresi dan stres. Depresi mereda setelah kita menyantap pisang. Pisang kaya asam amino tripotofan, yang didalam tubuh diubah menjadi serotonim, zat yang dapat memperbaiki suasana hati, membuat rileks dan merasa lebih bahagia. Simpanan vitamin B-nya juga membantu mengontrol sistem saraf.
- Hipertensi dan Stroke. Pisang kaya akan kalium pereda hipertensi dan stroke, dengan kandungan natrium yang sangat rendah. Salah satu edisi The New England Journal of Medicine memuat hasil penelitian yang menyebutkan kebiasan sehari-hari menyantap pisang terbukti dapat memangkas resiko meninggal akibat stroke hingga 40 % !
- Kegemukan. Dalam salah satu penelitian terhadap 5.000 pasien kegemukan di banyak rumah sakit di Austria disebutkan sebagian besar gara-gara stres akibat pekerjaan bertumpuk dengan jadwal penyelesaian yang ketat. Kondisi ini membuat mereka menghibur diri dengan ngemil, terutama coklat dan kripik. Padahal, keinginan ngemil itu dapat diredam dengan mengontrol kadar gula darah tetap stabil. Caranya ? Makanlah pisang setiap 2 jam.
- Nyeri Lambung. Ketika merasakan nyeri lambung, coba makan pisang. Kandung antasid alaminya membantu mengurangi tukak ( iritasi ) dengan cara melapisi dinding lambung.
- Sindrome Pramenstruasi. Lupakan obat-obatan antidepresi, makanlah pisang. Kandungan vitamin B6-nya merangsang stabilitas kadar gula darah, yang menjadikan suasana hati lebih nyaman.
Pisang jenis apa yang berkhasiat seperti demikian? Semua jenis pisang pada umumnya, yang dimakan segar tanpa direbus ataupun digoreng. Pisang Ambon, Pisang Mas, Pisang Lampung, Pisang Raja, Pisang Raja Uli, Pisang Raja Sereh, dan jenis pisang lainnya.
Tags
Kesehatan