Suara misterius atau yang ramai di perbincangkan sosial media dengan sebutan ‘terompet sangkalala’, menjadi teka-teki para ilmuwan untuk mencari tahu kebenaran fenomena alam tersebut.
Berbagai versi bermunculan terkait suara misterius tersebut, terhadap penelitian yang sudah dilakukan para ilmuwan sejak 1990-an itu. Apa yang membuat suara tersebut begitu menghebohkan masyarakat dunia, terutama negara-negara yang merasakan langsung seperti Jerman, Amerika, Australia, Ukraina, dan Kanada.
Suara mirip auman sangkakala, yang melanda beberapa negara di dunia, sebenarnya telah lama terjadi. Fenomena itu diketahui terjadi sejak 1970-an dan dikenal dengan nama Hum.
Hum, menurut para ilmuwan terjadi sejak periode 1970 hingga 1980-an di Britania Raya dan negara lainnya seperti Selandia Baru. Hal tersebut terungkap ketika banyak penduduk merasakan dan mulai berani melaporkan kejadian tersebut.
Hum sendiri, menurut Wikipedia didefinisikan sebagai rentetan fenomena yang melibatkan suara dengungan berfrekuensi rendah dan tidak dapat didengar oleh semua orang.
Bukan hanya di Selandia Baru, suara mirip auman sangkakala (Hum) juga dilaporkan terjadi di beberapa tempat lainnya seperti Taos, beberapa wilayah Eropa dan Amerika Utara.
Belakangan fenomena ini kembali mencuat tepatnya pada 2008 di Belarusia. Berlanjut kemudian pada 2011, hingga 2013. Salah satu saksi mata kejadian itu bernama Kimberley Wookey. Dirinya kemudian mengunggah kejadian tersebut melalui YouTube pada 2013.
Menurut Wookey dalam akun YouTube-nya, dirinya telah dua kali mengalami fenomena suara mirip auman sangkakala tersebut. Kali pertama pada 19 Juni, selanjutnya yakni 29 Agustus 2013.
Wookey mengatakan, meski dia sendiri merasa aneh dan takut, tetapi ia tidak yakin bahwa suara tersebut berasal dari alien, berhubungan dengan kiamat dan lainnya, setidaknya fenomena ini pernah melanda beberapa negara antara lain, Brasil, Santiago Chile (2012), Costa Rica, Argentina (2011), dan bMexico (2011).
Tags
Teknologi