Setelah Pemkab Pangkep melakukan vaksinasi massal di Desa Taraweang dan Desa Biringere, kini giliran Wakil Bupati Pangkep Abdul Rahman Assegaf meminta masyarakat tetap tenang. Hal ini dilakukan karena penyakit difteri bukan hanya masalah medis, namun menyangkut dampak sosial.
"Kita harap masyarakat tetap tenang. Semoga tidak ada lagi yang dinyatakan postif menderita difteri," kata Rahman, Senin, 4 Februari.
Kemarin, Rahman menyempatkan diri mengunjungi warga di kedua lokasi yang dinyatakan terancam difteri.
Difteri (Pic. Google) |
Kuman difteri disebarkan oleh menghirup cairan dari mulut atau hidung orang yang terinfeksi, dari jari-jari atau handuk yang terkontaminasi, dan dari susu yang terkontaminasi penderita.
Gejala yang muncul ialah sakit tenggorokan, demam, sulit bernapas dan menelan, mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung, dan sangat lemah. Kelenjar getah bening di leher membesar dan terasa sakit. Lapisan (membran) tebal terbentuk menutupi belakang kerongkongan atau jika dibuangkan menutup saluran pernapasan dan menyebabkan kekurangan oksigen dalam darah.
Perawatan bagi penyakit ini termasuk antitoksin difteri, yang melemahkan toksin dan antibiotik. Eritromisin dan penisilin membantu menghilangkan kuman dan menghentikan pengeluaran toksin. Membuat lubang pada pipa saluran pernapasan atas (tracheotomy) mungkin perlu untuk menyelamatkan nyawa. Umumnya difteri dapat dicegah melalui vaksinasi. Bayi, kanak-kanak, remaja, dan orang dewasa yang tidak mempunyai cukup pelalian memerlukan suntikan booster setiap 10 tahun.
Tags
Kesehatan