Dengan berbaju koko warna hitam dipadupadankan celana bahan warna senada, sosok Rhoma Irama mendatangi Wisma Nusantara pada Selasa (13/11/2012) pagi ini. Di tangan kanannya, tampak tasbih yang terus digerakkan oleh jemari si "Raja Dangdut" itu. Sambil menggeserkan kursi di sebuah kafe di gedung perkantoran itu, Rhoma langsung bertanya, "Ya, sekarang apa yang mau ditanyakan?"
Saat ditanyakan soal wacana pencalonannya sebagai presiden, Rhoma langsung menyatakan bahwa pencalonan itu sebenarnya bukan datang dari dirinya pribadi, melainkan berasal dari desakan para ulama dan umat muslim. "Saya maju ini karena desakan ulama dan umat. Saya bahkan sempat katakan apakah tidak ada figur lain selain saya kepada ulama-ulama itu," tutur Rhoma.
Para ulama itu, lanjut Rhoma, mengaku tidak ada lagi sosok pemimpin bangsa ini yang merepresentasikan umat Islam. "Anda telah jadi ikon dari umat, hanya Anda yang bisa persatukan umat Islam, dan hanya Anda yang bisa bawa visi dan misi umat Islam," kata Rhoma menirukan ucapan salah seorang ulama.
Dengan desakan itu, Rhoma pun kemudian mempertimbangkan dengan serius usulan ini. Setelah itu, Rhoma mengaku akhirnya hatinya terpanggil untuk berbuat sesuatu untuk negeri ini. Keterpanggilannya sebagai calon presiden itu diakui Rhoma baru terjadi beberapa hari lalu.
Pelantun lagu "Begadang" ini mengaku terpanggil melihat semakin hari demokrasi di negeri ini semakin kebablasan dan di luar komitmen Pancasila. "Kita sudah jauh dari nilai ketuhanan, jauh dari nilai kemanusiaan, persatuan. Indikasinya adalah tidak ada sopan santun dalam berpolitik, berbangsa, dan bernegara," ujar Rhoma.
Ia mengaku prihatin saat seorang kepala negara disamakan dengan kerbau tanpa ada sanksi hukum apa pun. Ia juga melihat kini umat Islam tidak lagi berperilaku layaknya seorang muslim. Bangsa Indonesia menjadi sekuler dan mudah terbakar emosinya.
"Ini sudah terjadi demoralisasi. Kita sudah hanyut dalam demokrasi yang permisif, serbaboleh. Saya ingin kembalikan bangsa ini untuk kembali kepada Pancasila. Menjadi Islam sama saja dengan menegakkan Pancasila itu sendiri," kata Rhoma.
sumber : Kompas
Tags
Aneka