Kesan horor yang identik dengan film-film di Indonesia kini mulai merambah dalam bentuk game.
Digital Happiness Games & Interactive, pengembang game asal Bandung menciptakan game berbasis 3D mengusung tema horor yang menampilkan kesan seram, angker dan penuh dengan kejutan.
Rachmad Imron, Game Producer dari judul game DreadOut ini menjelaskan, awalnya game ini diadopsi untuk game mobile setahun yang lalu. Namun, mereka menghentikkan pengembangan untuk platform mobile, kemudian beralih ke PC.
"Kami ingin buat game tetapi dengan global experience dan dengan cita rasa Indonesia. Apalagi horor paling dekat dengan Indonesia, karena kita semua tentu punya pengalaman spiritual," jelas Rachmad.
Menurutnya, selama ini gamer PC di Indonesia yang menyenangi game bernuansa horor, selalu diterpa dengan suasana latar belakang tempat maupun budaya luar. Game ini diharapkan menjadi angin segar dengan mengangkat nuansa horror di Tanah Air.
Game DreadOut didukung mesin game Unity, menampilkan tokoh utama, yakni siswa SMA bernama Linda yang menemukan sebuah tempat angker di area perbukitan.
Ia akan menjelajah dan menemukan penampakan mistis serta kemampuan menggunakan kamera yang digenggamnya untuk mengabadikan objek misterius tersebut.
Saat ini game masih berada dalam tahap pengembangan. Sekira Desember 2012 diharapkan akan rampung, untuk kemudian dilakukan penjajalan game secara keseluruhan.
Menurut Rachmad, game ini memiliki 4 chapter. Setiap chapter akan memiliki tingkat kesulitan permainan yang berbeda.
Game yang dibesut Digital Happiness Games & Interactive ini kabarnya tidak mengusung spesifikasi PC yang tinggi. "Spesifikasi kita bisa setting, sekelas pentium 4 masih mampu menjalankan permainan ini. Kami akan coba terus bikin game yang lebih bagus, semoga game kami bisa diterima," pungkasnya.
Seperti diketahui, pengembang game asal Bandung ini sebelumnya telah bergelut dalam dunia animasi. Mereka pun telah menjadi bagian dari tenant di Bandung Digital Valley.
Dirasakannya dengan didukung fasilitas di Bandung Digital Valley, karyanya bisa dikembangkan secara lebih optimal. Terlebih dihadirkannya mentor yang memberikan pelatihan secara berkesinambungan.
Tags
Teknologi