Pesta bikini pelajar diduga dilatari larangan bagi para siswa mengadakan acara di sekolah masing-masing, usai melakukan Ujian Nasional (UN). Alasannya, acara di sekolah itu tidak penting untuk dilakukan pasca UN.
Maka itu, kata Humas SMA 38 Syahrudin Abdullah, siswa mulai melakukan kegiatan di luar sekolah dengan cara menggalang dana sendiri, dan melakukannya tanpa sepengetahuan sekolah. Tetapi mereka menggunakan EO.
"Sekarang, sekolah kan sudah tidak menggelar acara-acara yang tidak berkaitan dengan pendidikan lagi di sekolah. Itu memang dilarang kan sekarang. Nah dari situ, kemungkinan anak-anak buat acara sendiri di luar (sekolah), seperti perayaan lulus UN. Tapi kalau modelnya seperti itu (pesta bikini), jelas kami tidak setuju. Ini sudah kebablasan," tuturnya di SMA 38 Jakarta, Jakarta Selatan, Kamis (23/4/2015).
Sepengetahuan dia, anak didiknya tidak pernah membuat acara yang kurang baik. Baru kali ini ada kegiatan pesta bikini.
"Maka itu, kami akan melakukan penyelidikan terlebih dahulu tentang kebenarannya. Soalnya, siswa kami juga kaget begitu tahu ada kegiatan seperti itu," tuturnya.
Saat ini, kata Syahrudin, pihaknya sedang mengikuti rapat bersama Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta. Dalam rapat itu, membicarakan persoalan pesta bikini yang nama sekolahnya dicatut dalam brosur undangan tersebut.
"Kepsek, Imam Prasaja sedang rapat. Dia bilang akan membicarakan soal (pesta bikini) itu juga. Kan kepala sekolah diminta untuk memberikan klarifikasi soal itu. Bukan cuma dari sini, tapi semua Kepsek di Jakarta juga sama, khususnya yang namanya tercatat diminta untuk memberikan keterangan," tutupnya.
Sumber : Sindonews
Tags
Aneka