Rumah Paling Tua Inggris Dijual Seharga Rp 18 Miliar



Rumah tua di tepi kawasan Dartmoor, Inggris, ini sungguh istimewa. Menurut pemiliknya saat ini, rumah tersebut dibangun pada tahun 800-an Masehi. Pada 1582, rumah ini pernah dihargai senilai 500 poundsterling.


Namun, saat ini rumah tersebut bernilai 1,25 juta poundsterling atau setara                               Rp 18.077.625.000. Terletak di Samford Spiney di Devon, rumah tersebut merupakan salah satu rumah tertua di Inggris.

Sir Francis Drake mendapatkan rumah tersebut dalam sebuah pertaruhan yang dilakukan oleh keturunan Gerard de Spineto, Lord of Samford. Keturunan Gerard de Spineto kalah dalan taruhan senilai 500 poundsterling pada Drake. Ia terpaksa menyerahkan surat kepemilikan rumah ini kepada Drake sebagai kompensasi atas taruhan tersebut.

Saat ini pemilik rumah itu adalah sepasang suami-istri, John Pugh (80) dan Rosalind (70). Mereka membeli rumah mewah ini 25 tahun silam. Ketika mendapatkan rumah ini pertama kali, mereka harus bekerja sama dengan English Heritage untuk membangun dan mempercantiknya kembali.
Menurut sang pemilik, mereka sebenarnya tidak yakin, bahwa Drake sendiri pernah tinggal dan hidup dalam rumah ini dalam kurun waktu lama. Namun, legenda yang beredar di sekitar rumah tersebut bukan berarti bohong.
"Kami tidak yakin Drake pernah tinggal di sini secara permanen. Ia memiliki begitu banyak properti di area ini. Rumah utamanya tidak jauh, ada di Buckland Abbey," ujar Pugh. 
"Penelurusan kami menemukan, bahwa ia (Drake) mendapatkan rumah ini sebagai konpensasi dari hutang sebesar 500 poundsterling." ujarnya.
Drake merupakan "pahlawan" yang mengalahkan Armada Spanyol pada 1588. Ia membeli Buckland Abbey pada 1580 dan mendapatkan rumah mewah ini setahun kemudian. Sayangnya, ketika meninggal pada 1596, ia tidak memiliki keturunan. Semua hartanya jatuh pada Jonas Bodenham, komando kedua yang ia perlakukan seperti anak sendiri.
Bodenham kemudian menjual kembali rumah ini pada saudara Sir Francis Drake, Thomas. Rumah ini kemudian dibangun kembali pada 1607 dan dipugar pada 1935.
Untuk sementara, rumah tersebut pernah dikenal sebagai Hall Farm karena pemiliknya bernama Rev John Hall Parlby. Kepergian Parlby dari tempat ini membuatnya tidak terawat. Hingga akhirnya, pada 1987 keluarga Pugh "menyelamatkan" rumah dengan tiga ruang resepsi, dua lumbung dari abad ke 17 dan 19, serta sebuah klaster gedung perkebunan di hutan seluas 0,4 hektar.

Di dalam rumah ini memiliki berbagai perabot antik termasuk perapian granit, pintu melengkung granit, jendela granit, dan oven roti kuno. Menurut sang pemiliknya, oven roti tersebut merupakan oven penghasil roti terbesar yang pernah ia lihat.
"Tidak ada yang mengetahui dengan pasti kapan rumah ini dibangun. Pencatatan pertama kali menunjukkan tahun 1028. Namun, kami rasa rumah ini dapat dibangun pada tahun 800-an," ungkap Pugh. 


sumber : www.dailymail.co.uk (kompas.com)

Post a Comment


Previous Post Next Post

Contact Form